Headlines News :
Home » » Waspadai Gerakan Pemurtadan

Waspadai Gerakan Pemurtadan

Written By Unknown on Minggu, 08 September 2013 | 20.57

Apakah kamu menghendaki untuk meminta kepada Rasul kamu seperti Bani Israil meminta kepada Musa pada jaman dahulu? Dan barangsiapa yang menukar iman dengan kekafiran, maka sungguh orang itu telah sesat dari jalan yang lurus.” [QS. al-Baqarah (2): 108]

Kerukunan kehidupan beragama yang selama ini bisa kita rasakan baik dan relative lebih kondusif merupakan wujud kepedulian kita semua untuk bisa hidup berdampingan meski ada perbedaan khususnya dalam keyakinan beragama tidak menghalangi bagi kita untuk tetap menjaga kerukunan.
Dalam kehidupan dimasyarakat sangatlah diperlukan adanya sikap saling menghormati dan menghargai, sehingga terpeliharalah keharmonisan kehidupan, laksana satu keluarga yang terus berupaya menjaga kerukunan sebagai komitmen bersama, dan sadar betapa ruginya jika adanya konflik karena akan membuat masalah yang semakin besar.


Suasana kerukunan yang sangat kita dambakan ternyata terganggu oleh ulah beberapa orang yang tidak bertanggung jawab untuk menjalankan misi yang dianggapnya suci atau untuk memenuhi seruan-Nya sehingga dengan bersemangatnya melakukan berbagai ajakan dan rayuan bahkan penipuan terhadap saudara-saudara kita yang muslim untuk dimurtadkan dengan menggantikan iman mereka dengan kekafiran yang menyesatkan.

Gerakan pemurtadan sepertinya nyaris hilang dari pengetahuan kita, karena memang tidak ada yang mempublikasikan sepak terjangnya, sangat berbeda publikasi media ketika menyoroti penangkapan terorisme yang mendapat perhatian besar sehingga tidak berimbang dalam opini public, dan dikesankan ajaran Islam itu penuh kekerasan. Perhatian kita benar-benar teralihkan sehingga lepas pantauan dan pelaku permurtadan dengan bebas dan leluasanya melakukan kerja sistematisnya untuk pemurtadan. Al Qur’an telah memberikan banyak petunjuk agar kita tetap mewaspadai gerakan mereka, sebagaimana pada Surat Al Baqarah 120 :

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” [QS. al-Baqarah (2): 120]

Murtad berasal dari akar kata riddah atau irtidad yang berarti kembali. Istilah murtad berarti keluar dari agama Islam dalam bentuk niat, perkataan, atau perbuatan yang menyebabkan seseorang menjadi kafir atau tidak beragama sama sekali.(Republika,10-12-2010).
Upaya mengembalikan pada kekafiran setelah adanya keimanan senantiasa dilakukan dengan berbagai cara mulai dari bentuk pergaulan antar remaja melalui persahabatan, berpacaran, dihamili dan dilakukan pernikahan atau melakukan strategi berpura-pura masuk Islam lalu menikah secara Islam dan beberapa tahun berikutnya kembali pada keyakinannya semula untuk mengajak istri/suami dan anak-anaknya pada keyakinan agamanya; memberikan berbagai fasilitas pekerjaan dan jabatan yang menggiurkan; bakti social dan pemberian berbagai bea siswa; pemberian modal usaha; rehabilitasi pasca bencana alam; penyebaran pamflet; kunjungan ke rumah-rumah untuk mengabarkan keselamatan, kerab kali dilakukan mereka.

Suasana kemiskinan sepertinya dijadikan media yang efektif untuk pemurtadan, karena dari sanalah akan semakin mempermudah terbukanya pintu penyesatan dengan berbagai rayuan, bahkan memberikan 10 juta rupiah jika bisa mengajak saudara atau teman dekatnya dalam kelompoknya. Sungguh sempurna gerakan mereka yang semula dilakukan atas nama seruan dan panggilan Tuhan dibingkai menjadi bisnis door to door ke rumah-rumah kita untuk pemurtadan guna meraih keuntungan harta yang melimpah.

Sebagai seorang muslim seharusnya tergerakkan baik hati, pikiran dan tindakan untuk upaya penyelamatan dari berbagai sergapan yang siap menghadang, sebagaimana disampaikan oleh Prof.Dr. Yunahar Ilyas (Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah) : Saat ini umat Islam yang miskin, lemah iman, dan tak aktif dalam Ormas Islam serta kelompok pengajian sangat rawan utuk dimuradkan, maka melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin sangat diperlukan untuk penyelamatan dari bahaya pemurtadan.

Upaya penyelamatan ini harus dimaksimalkan, jika tidak korbannya akan semakin bertambah dan bisa jadi diantaranya adalah jamaah kita sendiri atau juga keluarga kita sendiri. Dan seharusnya kita juga bisa introspeksi atas dakwah yang telah kita lakukan selama ini apakah sudah menyentuh pada akar masalah atau justru dakwah kita tidak peduli dengan problematika masyarakat yang ada, sehingga orang lain yang tidak seiman dengan kita justru gencar sekali berakrab ria dengan sasaran tembaknya.

Proses pemutadan harus segera dihentikan secepatnya melalui kerja dakwah yang relevan dengan denyut nadi kehidupan masyarakat, dimana pembinaan jama’ah untuk penguatan aqidah sekaligus penguatan ekonomi yang mensejahterakan harus menjadi prioritas dalam gerakan dakwah kita saat ini. Pemurtadan adalah bahaya yang menyelinap melalui berbagai cara agar umat Islam kembali kafir dan mengikuti agama mereka, untuk itu bangun persaudaraan sejati untuk lebih peduli dengan dakwah Islam yang mencerahkan.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

. . Author :
“Ingatlah! Hanya milik Allah agama yang murni (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Dia (berkata), “Kami tidak menyembah mereka melainkan (berharap) agar mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya.” Sungguh, Allah akan memberi putusan diantara mereka tentang apa yang mereka perselisihkan. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada pendusta dan orang yang sangat ingkar.” [Az-Zumar: 3]
Lihat Profil Lengkap-ku
Subscribe via RSS Feed If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
 
Support : Created Blog | Blog Template | OK Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Site Blog Pencerah - All Rights Reserved